Beberapa hari lalu kami keluarga Kapten Semar melakukan Jalan - Jalan ke Gombong. Sebenarnya niat dari perjalanan itu untuk hadir di akad nikah salah satu karyawan. Tetapi karena ada objek wisata yang bagus, Kenapa ga sekalian aja ya kan? Dari pada nantinya bolak balik. Beberapa objek wisata yang kami kunjungi diantaranya Waduk Sempor, Goa Jatijajar dan Pantai Logending/ Pantai Ayah..
Tujuan pertama kami yaitu Waduk Sempor yang ada di kecamatan sempor kurang lebih 4 kilometer di sebelah utara kecamatan gombong kabupaten kebumen Jawa Tengah
Waduk ini merupakan pilihan wisata untuk mengobati kepenatan kita karena kesibukan. Pertama kali pendirian sebenarnya waduk ini direncanakan untuk pertanian. tetapi berhubung debit air yang sering kering ketika kemarau maka fungsi pertanian menjadi bukan tujuan utama lagi. Waduk ini sekarang lebih banyak digunakan untuk perikanan darat dan pariwisata serta untuk PLTA kecil.
Gua ini ditemukan oleh seorang petani yang memiliki tanah di atas Gua
tersebut yang Bernama "Jayamenawi". Pada suatu ketika Jayamenawi sedang
mengambil rumput, kemudian jatuh kesebuah lobang, ternyata lobang itu
adalah sebuah lobang ventilasi yang ada di langit-langit Gua tersebut.
Lobang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang
berada dibawahnya 24 meter. Pada mulanya pintu-pintu Gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah
tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ketemulah pintu Gua yang
sekarang untuk masuk. Karena di muka pintu Gua ada 2 pohon jati yang
besar tumbuh sejajar, maka gua tersebut diberi nama Gua Jatijajar
Diorama yang di pasang dan dalam Gua Jatijajar ada 8 (delapan) deorama,
yang patung-patungnya ada 32 buah. Keseluruhannya mengisahkan cerita
Legenda dari "Raden Kamandaka - Lutung Kasarung".
Adapun kaitannya dengan Gua Jatijajar ialah, dahulu kala Gua Jatijajar
pernah digunakan untuk bertapa oleh Raden Kamandaka Putera Mahkota dari Kerajaan Pajajaran, yang bernama aslinya Banyak Cokro atau Banyak Cakra.
Pantai Logending, 8 km selatan Gua Jatijajar, atau 53 km dari kota
Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa/Kecamatan Ayah, merupakan obyek
wisata pantai yang memiliki keindahan alam sangat menawan. Dari
kondisinya, yang berada di antara laut selatan dengan kawasan hutan jati
milik Perum Perhutani KPH kedu selatan ini, merupakan kombinasi atau
perpaduan antara pantai dan hutan, seperti itu jarang kita jumpai. Untuk
di jawa Tengah mungkin hanya ada di kota yang berslogan "BERIMAN" ini.
Pantai wisatanya cukup luas, apalagi saat ini sudah bebas pandangan,
dengan dilarangnya mendirikan warung-warung di sentral pandangan.
Sehingga para wisatawan bisa lebih asyik menikmati pemandangan yang ada
tanpa terganggu pandangan yang kurang sedap. Selain pantainya yang cukup
lapang, para wisatawan juga bisa menikmati indahnya muara sungai Bodo,
dengan perahu-perahu pesiar yang disediakan para nelayan setempat.
Dengan perahu-perahu tradisional, maupun perahu tempel, kita bisa
menelusuri muara sungai Bodo yang merupakan pemisah antara wilayah
Kabupaten Kebumen dengan Kabupaten Cilacap. Selain air sungai Bodo yang
tenang, rimbunnya pohon-pohon playau di tepian sungai, serta lebatnya
hutan jati milik perhutani, menambah indahnya pemandangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar